4.6 Collector Feedback Configuration 

[menuju akhir]


 1. Pendahuluan [kembali]

Collector feedback configuration adalah transistor BJT yang Basis nya memiliki feedback menuju kaki collector, dengan tidak disuply langsung dari sumber Vcc. Rangkaian ini juga menggunakan prinsip hukum kirchoff I dan hukum kirchoff II.

2. Tujuan [kembali]

·       Mengetahui rangkaian collector feedback configuration

      ·       Memahami cara kerja rangkaian collector feedback configuration

3. Bahan dan Alat [kembali]

1. Transistor NPN sebagai membagi dan membagi tegangan


Gambar NPN


2. Vcc sebagai sumber

Gambar Vcc



3. Ground sebagai potensial nol

Gambar Ground

4. Resistor sebagai penghambat dan mengurangi arus

Gambar resistor

nilai resistor

5. Kapasitor sebagai penyimpan arus
Gambar kapasitor


  

6. osiloskop sebagai instrumen melihat gelombang

Gambar osiloskop

7. Signal generator sebagai penghasil gelombang

4. Dasar Teori [kembali]


 

Tingkat stabilitas yang lebih baik juga dapat diperoleh dengan memperkenalkan jalur feedback atau umpan balik dari collector ke base seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.38.

Meskipun titik-Q tidak sepenuhnya bebas dari beta (bahkan di bawah kondisi perkiraan), sensitivitas terhadap perubahan dalam variasi beta atau suhu biasanya kurang dari yang dihadapi untuk konfigurasi bias tetap atau bias-emitor. Analisis akan dilakukan dengan menganalisis loop basis-emitor terlebih dahulu, dengan hasil kemudian diterapkan pada loop collector-emitor.

 

·       Base – Emitor Loop

 Gambar 4.39 menunjukkan loop basis-emitor untuk konfigurasi umpan balik tegangan. Menulis hukum tegangan Kirchhoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam arah searah jarum jam akan menghasilkan:


 

    ·       Collector – Emittor Loop


 Collector-emitor loop untuk rangkaian pada gambar 4.38 diubah seperti pada gambar 4.40. Menerapkan hukum tegangan Kirchhoff di sekitar loop yang ditunjukkan dalam hasil arah searah jarum jam dan akan mendapatkan persamaan:


 

·       Saturation Condition

 Dengan menggunakan persamaan IC’ = IC, kita dapat menemukan bahwa persamaan untuk arus saturasi sama dengan yang diperoleh untuk konfigurasi pembagi tegangan dan konfigurasi bias emitor. Itu adalah,


 

·       Analisis Load-Line

Melanjutkan dengan persamaan IC’ = IC menghasilkan garis beban yang sama yang ditentukan untuk konfigurasi pembagi tegangan dan bias-emiter. Tingkat IBQ ditentukan oleh konfigurasi bias yang dipilih.

 

 

 

 5. Percobaan[kembali]

Rangkaian sumulasi dan prinsip kerja

1. 

Gambar 4.38

Prinsip kerja: 

Pada rangkaian ini, saat rangkaian mendapat suply tegangan dari power (Vcc), maka akan melewati Rc yaitu Resistor pada kaki collector dan menimbulkan arus Ic pada collector, karna tidak bisa melalui kaki collector maka arus akan melalui basis melalui resistor Rb dan mendapatkan feedback menuju kaki collector lagi. kemudian arus melewati kaki emitor dan menimbulkan arus Ie dengan melewati resistor Re.

2.

Gambar 4.39

Prinsip kerja :

Pada rangkaian kedua, rangkaian mendapat suply tegangan dari batraiB1 sebesar 12V, sama seperti rangkaian sebelumnya, arus melewati Rc dimana resistor pada collector, dan menimbulkan Ic, kemudian arus melewati basis karena tidak bisa melewati collector oleh transistor, arus melewati Rb yaitu resistor basis sebesar 10k ohm, kemudian transistor meneruskan arus pada kaki emitor dan melewati Re dengan meinmbulkan Ie disana, pada rangkaian ini terdapat loop yg searah jarum jam dari  baterai.


3.

Gambar 4.40

Prinsip kerja :

Pada rangkaian ini sama dengan rangkaian sebelumnya yang mendapat suply tegangan dari baterai, tetapi pada rangkaian ini baterai terletak disebelah kanan transistor sehingga arah loop searah dengan arah jarum jam tetapi dari Vce (tegangan pada kaki collector dan emitor). arus melewati Rc sebesar 25K, arus langsung melewati collector ke emitor sesuai arah loop, arus melewati kaki emitor dengan Ie pada resistor Re.

 4.

Gambar 4.41

prinsip kerja:

Pada rangkaian ini , rangkaian mendapat suply tegangan dari generator DC sebagai Vcc-nya, rangkaian ini terdapat kapasitor tetapi dengan open circuit dikarenakan adanya arus DC yang membuat nilai Xc (reaktansi kapasitif) menjadi tak hingga, sama seperti ragkaian sebelumnya, arus melewati Rc pada kaki collector kemudian terus melewati kaki basis karena ada transistor, dan kemudian arus melewati kaki emitor Ie dengan Re sebesar 1,2k


5.

Gambar 4.42


Prinsip kerja:

Pada rangkaian ini, mendapat suply Vcc, sama seperti rangkaian sebelumnya, arus melewati Rc pada kaki collector dan terus melewati kaki basis, pada kaki pasis terdapat dua buah resistor yang terdapat kapasitor diantaranya, namun arus akan melewati kedua resistor karena pada kapasitor terjadi open circuit, arus terus melalui basis dan diteruskan transistor ke kaki emitor dengan melewati Re hingga ke ground.

 6.

Gambar 4.43

Prinsip kerja:

Pada rangkaian ini, mendapat suply Vcc, sama seperti rangkaian sebelumnya, arus melewati Rc pada kaki collector dan terus melewati kaki basis, pada kaki pasis terdapat dua buah resistor yang terdapat kapasitor diantaranya, namun arus akan melewati kedua resistor karena pada kapasitor terjadi open circuit, arus terus melalui basis dan diteruskan transistor ke kaki emitor dengan melewati Re hingga ke ground.

6. Video simulasi [kembali]

1. video simulasi rangkaian 4.38

2. video simulasi rangkaian 4.39

3. video simulasi rangkaian 4.40

4. video simulasi rangkaian 4.41

5. video simulasi rangkaian 4.42

6. video simulasi rangkaian 4.43


7. Link download [kembali]

1. Rangkaian 4.38 download

2. Rangkaian 4.39 download 

3. Rangkaian 4.40 download

4. Rangkaian 4.41 download

5. Rangkaian 4.42 download

6. Rangkaian 4.43 download

7. Download datasheet resistor download

8. Download datasheet transistor download

9. Download datasheet kapasitor download

10. Download datasheet voltmeter download

11. Download datasheet amperemeter download

12. Video simulasi rangkaian 4.38 download

13. Video simulasi rangkaian 4.39 download

14. Video simulasi rangkaian 4.40 download

 15. Video simulasi rangkaian 4.41 download

16. Video simulasi rangkaian 4.42 download

17. Video simulasi rangkaian 4.43 download

[menuju awal]



Komentar

Postingan populer dari blog ini